Rabu, 05 Oktober 2011

Trichomonas Vaginalis


TUGAS PARASITOLOGI
Tricomonas vaginalis

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK SATU
ADI GUNAWAN                   :      A101.14.001
ANIS SUS MARLINA           :      A101.14.003
EKA ASMAWATI                 :      A101.14.015
IKA RAHMA SAFITRI          :      A101.14.022
INTAN KARTIKA SARI       :      A101.14.023


AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2011



Trichomonas vaginalis

Pendahuluan
Taksonomi dan Sejarah Penemuan Trichomonas vaginalis :
          Trichomonas vaginalis, merupakan protozoa dari super-class Mastighopora (Diesing, 1866), class Zoomastigophora (Calkins, 1909), ordo Trichomonadina (Kirby, 1947), dan famili Trichomonadidae(Chalmers dan Pekola, 1918). Famili Trichomonadidae ini kemudian oleh Honiberg (1946) dibagi menjadi subfamili Trchomonadidae (dengan genus Trichomonas dan Pentatrichomonas) dan Tritrichomonadidae.
            Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19 September 1836 pada saat Academy of Science di Paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu organisme yang disebutnya sebagai animalcules dari sekret segar vagina. Dan disepakati pada saat itu juga organisme ini dinamakan Trico-monas vaginale, oleh karena mirip dengan organisme dari genus Monas dan Trichodina. Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan penemuan Donne dan memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas vaginalis. Pada tahun 1884, Marchand menemukan Trichomonas vaginalis pada traktus urinarius pria. Selama 50 tahun selanjutnya, penelitian tentang Trichomonas vaginalis tidak begitu menarik perhatian para ilmuwan. Mereka lebih tertarik mempelajari diagnosis dan pengobatan gonorrhoe dan syphillis sebagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dan baru pada tahun 1916 Hoehne melaporkan bahwa Trichomonas vaginalis adalah suatu flagella yang patogenik karena ia menemukan kolpitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
Penelitian tentang protozoa ini terus berkembang hingga pada tahun 1943 oleh Allison Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah satu penyebab penting penyakit yang ditularkan melalaui hubungan seksual.
Dari beberapa species Trichomonas (Trichomonas vaginalis, Trichomonas tenax, dan Pentatrichomonas hominis), yang bersifat parasit patogen pada manusia hanya Trichomonas vaginalis.
         
Morfologi dan Daur Hidup :
Trichomonas vaginalis tidak mempunyai bentuk kista. Bentuk trofozoit berukuran 7-25 mikron (kira-kira 17 mikron), mempunyai 4 flagel anterior dan satu flagel posterior yang melekat pada tepi membran bergelombang. Membran ini pendek berbentuknya dan ujungnya tidak ke luar badan sel. Membran bergelombang ini mempunyai kosta yang halus. Intinya berbentuk lonjong dan sitoplasmanya berbutir hales dengan butir-butir kromatin tersebar rata sepanjang kosta dan aksostil. Sitostom tidak nyata. Aksostil halus bentuknya dan menonjol ke luar badan. Pada wanita tempat hidup parasit ini divagina dan pada pria di uretra dan prostat. Parasit ini hidup di mukosa vagina dengan makan bakteri dan leukosit. Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepet berputar-putar diantara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membrane bergelombang. Trichomonas berkembangbiak secara belah pasang longitudinal. Diluar habitatnya, parasite mati pada suhu 50°C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 0°C. Dalam biakan, parasite ini mati pada pH kurang dari 4,9; inilah sebabnya parasite tidak dapat hidup di sekret vagina yang asam (pH 3,8 – 4,4). Parasit ini tidak tahan pula terhadap desinfektan, zat pulasan dan antibiotik.
Infeksi terjadi secara langsung waktu bersetubuh melaluai bentuk trofozoit. Pada keadaan lingkungan sanitasi kurang baik dengan banyak orang hidup bersama dalam satu rumah, infeksi secara tidak langsung melaluai alat mandi seperti lap mandi atau alat sanitasi seperti toilet seat, pernah dilaporkan.


Gejala Klinis :
1.  Parasit ini pada wanita menyebabkan Vaginitis chronica sedangkan pada laki-laki-laki menyebabkan Uretritis chronica sebagai akibat dari Vnonisrritation.
2.  lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki terutama pada umur antara 30-50 tahun, tetapi dapat juga menyerang bayi-bayi.
3.  Sebagai sumber reservoir adalah orang-orang wanita.
Gejala – Gejalanya :
Pada Wanita :
1.  Keluarnya scret vagina yang berlebihan
2.  Rasa gatal atau panas pada waktu kencing
3.  Pada pemeriksaan tampat mukosa yang merah atau keradangan dan dibagian tampak daerah yang putih.
Pada Laki-Laki :
1.  Tidak memberikan Gejala apa-apa

Diagnosis :
            Diagnosis berdasarkan keluhan putihan atau fluor, rasa panas dan gatal pada vulva/vagina dan adanya sekret encer, berbusa, berbau tidak sedap dan berwarna kekuning-kuningan, serta adanya bekas garukan karena gatal dan hyperemia pada vagina. Diagnosis laboratorium dibuat dengan menemukan parasite Trichomonas vaginalis dibahan sekret vagina, sekret uretra, sekret prostat dan urin. Untuk control pasca-pengobatan, pemeriksaan langsung dengan menggunakan mikroskop perlu ditunjang dengan melakukan pembiakan sekret vagina atau bahan lain dalam medium yang cocok.
Pengobatan :
Dasar pengobatan ialah memperbaiki keadaan vagina dengan membersihkan mukosa vagina dan menggunakan obat-obat per os dan lokal. Pada saat ini metronidazole merupakan obat yang efektif untuk pengobatan trikomoniasis, baik untuk pria maupun wanita untuk wanita. Dosis per os 2 x 250mg sehari selama 5-7 hari untuk suami maupun istri. Dosis lokal untuk wanita adalah 500mg metronidazol dalam bentuk tablet vagina sehari sekali selama 5-7 hari.
Epidemiologi :
Trikomoniasis vagina ditemukan dimana-mana. Suatu penelitian menunjukkan bahwa parasite ini ditemuka pada semua bangsa atau ras dan pada semua musim. Sukar untuk menemukan frekuensi penyakit ini disatu daerah atau negri, karena kebanyakan penelitian dilakukan pada golongan tertentu saja seperti golongan wanita hamil (18 – 25 % di AS ) dan dari klinik ginekologi (30 – 40% di Eropa Timur). Angka-angka untuk Indonesia yang diambil dari hasil penelitian RSCM Jakarta ialah 16% dari klinik kebidanan dan 25% dari 1146 orang wanita dari klinik ginekologi. Cara pemeriksaan yang berbeda dapat pula memberikan hasil yang berlainan. Pada pria umumnya angka-angka yang ditemukan lebih kecil, mungkin sekali oleh karena parasite lebih sukar ditemukan dan olah karena infeksi sering berlangsung tanpa gejala. Pada wanita parasite lebih sering ditemukan pada kelompok usia 20-49 tahun, berkurang pada usia muda dan usia lanjjut jarang pada anak gadis.
Untuk pencegahan karena trikomoniasis merupakan penyakit hubungan kelamin, kasus-kasus tanpa gejala pada pria perlu mendapatkan pengobatan yang tuntas. Demikian pula suami dari wanita yang menderita trikomoniasis perlu diberi pengobatan yang sama seperti istrinya sampai parasite tidak ditemukan lagi pada pembiakan kontrol.

0 komentar:

Posting Komentar